Friday 9 November 2012

The Circle Of Crushed: The Love, The Cruel and The Murder #Last Chapter

“tapi.. kenapa aku bisa ingat kehidupanku di masa lalu? Bukannya aku tidak akan ingat sama sekali tentang kehidupan sebelum reinkarnasi?”ucap Kirarin, pandangan matanya menjadi nanar.
Rachel menatap Kirarin dengan tatapan sinis.
“kau tak perlu tau alasannya, penghianat!!”kata Rachel.


“Rachel.. ini semua salah paham..”lirih Makoto.
“diam kau, Charlie!”bentak Rachel. Matanya berkaca-kaca.
“Rachel.. biar kujelaskan semuanya.. sungguh, ini semua salah paham..”kata Kirarin.
“diam kau!”Rachel berteriak sambil mengambil sebuah pistol dari sakunya dan mengarahkan mulut pistol itu ke arah Kirarin.
“Ra..Rachel..”
“aku sudah menderita karena dua orang yang paling kupercaya ternyata mengianatiku.. sebelum aku mati, tiba-tiba arloji ini bersinar dan aku berada di New York pada abad 21. Tentu aku bingung. Tapi, akhirnya aku mengerti alasannya. Aku diberi kesempatan untuk membalaskan dendamku pada kalian berdua. Jika dulu aku menderita karena kau merebut Charlie dariku, kini saatnya kurebut Makoto darimu!!”kata Rachel dengan air mata yang mengalir deras dari matanya.
Kirarin sangat takut. Tubuhnya menggigil. Ia tak sanggup menatap wajah Rachel yang penuh dengan kebencian padanya.
“Rachel.. bukannya kita ini teman?”tanya Kirarin.
“cih! Kamu pasti sangat putus asa sehingga berkata begitu! Maaf saja. Aku tak akan luluh dengan pertanyaan bodoh seperti itu! Aku tak akan pernah percaya lagi pada kalian berdua!”kata Rachel dan DORR!! Ia menembakkan pistolnya. Mengenai kaki kiri Kirarin.
“AAAARRGGHHH!”Kirarin berteriak kesakitan. Darah segar mengalir dari kaki kirinya.
“Kirarin!!”kata Makoto. Ia berusaha melepas tali yang melilit tubuhnya. Namun tak bisa juga.
“bagaimana? Sakit? Huh! Rasa sakit yang kurasakan tak ada apa-apanya dibanding rasa sakitmu itu tahu!!! Rasakan kutukan karena menghianati teman sendiri”kata Rachel.
“memang..”lirih Kirarin.
“huh?”tanya Rachel bingung.
“aku memang pernah berselingkuh dengan Charlie.. jadi, kamu pantas marah dan benci padaku,Rachel.. silakan! Tembak lagi aku! jika itu bisa menghilangkan rasa sakit di hatimu itu!!”kata Kirarin. Air matanya mulai mengalir deras.
“bodoh! Lari Kirarin!”kata Makoto.
“huh! Akhirnya kau mengakuinya juga!”kata Rachel. Dorr!! Ia kembali menembak Kirarin. Kali ini terkena lengan kanannya.
Rachel juga berteriak, mencaci maki Kirarin sambil menampar dan merobek-robek baju Kirarin. Kirarin hanya diam. Berurai air mata menahan sakitnya.
“rasakan ini!! Juga ini!! Kamu harus merasakan sakit yang lebih dariku! Kamu harus lebih menderita dariku!! Kamu tidak boleh merasakan kebahagiaan!! Aaaararrgghh!!! Terkutuklah kamu!! Dasar manusia licik! Manusia kotor!!”maki Rachel dengan berurai air mata.
Kirarin hanya diam sambil menangis. Ia sama sekali tidak melawan walau di tubuhnya penuh luka dan darah. Rachel semakin menjadi-jadi. Ia mencakar Kirarin. Kemudian Rachel menendang tubuh Kirarin sampai Kirarin tersungkur di depan kaki Rachel.
Rachel menghela nafasnya yang memburu karena emosi yang luar biasa. Ia juga menyeka air matanya. Kirarin tak bergerak. Makoto menjadi sangat khawatir.
“hentikan semuanya Rachel! Kamu sudah keterlaluan! Yang harusnya kamu siksa itu aku!!”kata Makoto.
“diam,Charlie! Aku akan menyiksamu setelah aku puas menyiksa Laurance!”kata Rachel.
“Ra..Rachel.. kenapa.. kamu berhenti… ke.. kenapa? Aku.. belum bisa.. menebus dosa.. ku bukan?”lirih Kirarin.
“tentu aku belum berhenti!!!”kata Rachel.
Rachel mengangkat wajah Kirarin yang tersungkur dengan kasar. Tiba-tiba jantung Rachel berdegup kencang ketika dilihatnya Kirarin  tersenyum sedih sambil menatapnya dengan penuh kasih sayang.
“ke..napa? sebagai sahabat.. yang kau percaya.. aku sudah sangat berdosa padamu.. jika ini semua.. bisa membuatmu bisa memaafkan.. aku.. silakan saja..” lirih Kirarin dengan nafas terputus-putus.
“baik! Aku tak akan kasihan padamu! Dan jangan pernah menyesal telah berkata begitu!!”kata Rachel. Ia bersiap menembakkan pistol ke arah  kepala Kirarin.
“bersiaplah untuk mati”kata Rachel.
Tiba-tiba, Makoto menggenggam tangan Rachel. Ia berhasil melepas ikatan di tangannya dan selotip di mulutnya.
“Charlie! Lepas! Atau kau yang akan kubunuh!”jerit Rachel sambil berusaha melepas tangannya.
“bunuhlah! Bunuh saja! Kalau kau bunuh aku! maka kau jauh lebih kejam dari Elizabeth Betroy ! Kau tau?! Kau bahkan sekarang jauh lebih kejam daripada wanita yang telah membunuh 600 orang demi kecantikan itu!!”bentak Makoto.
“kau tidak mengerti perasaanku.. kau tak mengerti betapa aku mencintaimu.. kau tidak mengerti perasaanku pada Laurance.. kau...”tiba-tiba suara Rachel menjadi lirih.
“aku mengerti Rachel. Aku sangat mengerti. Aku sudah mengetahui reinkarnasi ini dua hari setelah kau datang. Aku ingin memperbaiki semuanya. Aku ingin kembali menjalin hubungan yang lebih baik denganmu.. aku menyukaimu dan menyayangimu lebih dari apapun..”kata Makoto.
“lalu.. kenapa kau berselingkuh?! Hah?!”suara Rachel kembali meninggi.
“aku memang sempat berselingkuh dengan Laurance. Namun, kami memutuskan untuk menghentikan semuanya karena ini perbuatan yang salah. Kemudian, semuanya kembali seperti semula. Aku sudah menganggap Laurance seperti adik sendiri. Dan aku sering cerita banyak hal. Terutama tentangmu. Dan di hari kematianmu itu.. kami sedang mendesain gaun untuk kado ulang tahunmu.. kau tau?”jelas Makoto.
“hah! Lelucon yang aneh! Lalu bisa kau jelaskan bagaimana kau bisa pura-pura mati dan tusukan Laurance padaku?!”kata Rachel.
“itu semua bagian dari ulang tahunmu. Kami ingin member kejutan. Mulanya, kuminta Laurance untuk menyuntikkan obat tidur padamu. Tapi ternyata dalam jarum suntik itu berisi racun. Dan baru kami ketahui kalau ternyata yang memasukkan racun ke dalam suntikan itu adalah ibumu,Rachel!!”kata Makoto.
“bo..bohong..”kata Rachel. Air matanya mengalir kembali.
“aku tidak akan bohong.. Laurance sangat merasa berdosa padamu. Apalagi kau mati dalam keadaan mengetahui bahwa kami berselingkuh. Seumur hidup ia terus memikirkanmu dan akhirnya jatuh sakit dan meninggal dunia!”kata Makoto.
Pistol di tangan Rachel jatuh. Ia menangis tersedu-sedu. Ia terduduk. Makoto menyingkirkan pistol itu dari hadapan Rachel.
“kenapa aku harus mengalami hidup seperti ini???!!!!”jerit Rachel.
Makoto memeluk Rachel. Setelah Rachel agak tenang. Ia melepasnya.
“bukan salahmu juga..”bisik Makoto.
Tiba-tiba,Rachel teringat! Kirarin!
“Laurance..”lirih Rachel sambil mengangkat kepala Kirarin dan mengusap darah di wajahnya. Kirarin tak membuka matanya. Matanya terpejam erat. Tangis Rachel kembali tumpah.
“Laurance! Please, open your eyes!! Maaf.. maafkan aku.. buka.. buka matamu!”isak Rachel.
Terdengar suara hujan dari luar rumah itu. Suasana sangat mengenaskan.. Kirarin tak juga membuka matanya. Jantung Rachel dan Makoto berdegup kencang. Apakah Kirarin?
“Laurance.. buka! Buka matamu! Kita ini teman! Ya, kita ini teman! Maafkan aku.. Laurance! Ayo,bukalah matamu!!!!”kata Rachel.
Tiba-tiba, Kirarin membuka matanya.
“ya.. kita teman.. kamu.. memaafkan aku..?”tanya Kirarin.
“yes! Of course!!”kata Rachel.
“Ra.. Rachel.. kamu kenapa?”tanya Makoto tiba-tiba.
“ada apa?”Rachel balik bertanya.
“tubuhmu.. jadi transparan..”kata Makoto.
“ah. Sepertinya waktuku sudah mulai habis..”kata Rachel.
“apa? Apa maksudmu?”tanya Makoto.
“aku harus segera pergi dari sini.. waktuku di dunia ini sudah habis.. aku juga sudah tau kenyataan yang sebenarnya.. kalian.. hiduplah dengan damai. Mohon maafkan aku.”kata Rachel.
Kirarin bangun dengan sekuat tenaga. Ia memeluk Rachel. Tangis Kirarin pecah.
“kita sahabat selamanya! Walaupun kita bereinkarnasi berulang kali. Kita akan tetap jadi sahabat dan terus berteman. Jangan sampai kejadian ini terulang lagi..”kata Kirarin.
“ya.. kutunggu kau di kehidupan yang selanjutnya ya..”kata Rachel sambil tersenyum. Arloji di tangannya bersinar. Setelah itu, Rachel menghilang.
Kirarin terjatuh dan pingsan. Makoto segera membawanya ke rumah sakit. Kirarin dirawat di rumah sakit selama dua minggu. Kirarin  berkata kalau ia terjatuh saat mengantar Rachel ke bandara. Untung saja orang tuanya tidak curiga.

☼♥≈≈≈≈♥☼

“Kirarin-chan!! Akhirnya kamu kembali ke sekolah juga!!”kata Yamaguchi Erika.
“terimakasih..”kata Kirarin sambil tersenyum.
Sambutan seisi kelas terasa sangat menyenangkan. Setelah lama dirawat di rumah sakit. Akhirnya Kirarin kembali ke sekolah. Saat istirahat, Midori mengajak Kirarin makan siang bersama.
“rasanya Kirarin-san sudah berbaikan dengan Rachel-san yang sudah kembali ke Amerika ya..”kata Midori.
“iya… kami sudah berbaikan.. rasanya senang sekali.. tapi, dia ngga kembali ke Amerika kok..”kata Kirarin sambil tersenyum.
“eh? Jadi kemana?”tanya Midori heran.
“disini”kata Kirarin sambil menunjuk dadanya.
“dalam hatiku”kata Kirarin lagi.
“ahahaa… lebay ah..”kata Midori.
“ehehe..”Kirarin ikut tertawa.
Mereka kembali ke kelas karena bel masuk sudah berbunyi. Pelajaran dimulai. Sekolah kembali seperti biasa. Seakan tak pernah terjadi apapun..

☼♥≈≈≈≈♥☼

Beberapa tahun kemudian, di New York..
“Kirarin.. sudah siap?”tanya Makoto.
“tentu..”kata Kirarin sambil tersenyum.
“gaun pengantin sudah siap di sana kan?”tanya Makoto sambil mendorong sebuah koper.
“sudah.. berapa kali sudah kubilang?”tanya Kirarin.
“iya..iya..”kata Makoto.
“kau serius akan mengundang teman sekelas kita waaktu di SMP dulu?”tanya Kirarin.
“iya dong.. ini kan pernikahan kita.. lagipula, teman SMP kita dulu saksi tantang kenyataan ratusan tahun yang lalu ”kata Makoto sambil mengedipkan matanya.
“ya.. mereka semua saksi walaupun mereka tak tau kenyataannya..”kata Kirarin sambil tersenyum.

The End

Cerita kali ini berakhir sampai disini. Gimana ceritanya minna???

Karin bakal posting lagi cerita lainnya yang lebih seruuu.. :3
Arigatou udah baca.  v_v

1 comment:

hanji said...

Naisu sutoori ^^
Tp knpa ga dcrtain ibuny kok bsa bnci sma Rachel?