This is
The LAST EPISODE OF DETECTIVE CONAN / MEITANTEI CONAN / CASE CLOSED!
‘DETECTIVE
CONAN LAST CASE: THE SILVER BULLET VS BIG BOSS. Part 2
Terdengar bunyi ambulans. Bu Jodie segera diangkat menuju rumah
sakit terdekat. Ran segera memanggil Sonoko yang masih asyik bermain dengan
Makoto.
“Sonoko! Bu Jodie tertembak!”kata Ran panik.
“ayo kita segera ikut ke rumah sakit,Ran! Ayo, Makoto!”kata
Sonoko berlari mendahului Ran.
“So..Sonoko…”gumam Ran.
Conan melirik ke arah Sonoko.
»»♪♪♪♫♪♪♪««
Suasana di depan ruang ICU terasa hening dan menegangkan.
Sesekali Ran melirik ke arah pintu ICU sementara Ai, Heiji dan Professor yang
baru datang langsung menanyakan yang terjadi.
“hei Kudo, apa yang terjadi sebenarnya?”tanya Heiji.
“Bu Jodie ditembak orang yang tidak dikenal..”kata Conan.
“heh??”tanya Heiji.
“kurasa itu ulah Organisasi Hitam!”tiba-tiba Ai bicara.
“ya.. kurasa itu benar..”kata Conan.
“apa maksud kalian?”tanya Heiji heran.
“nanti kuceritakan..”kata Conan sambil berjalan menuju ke luar
rumah sakit.
“hei.. mau pergi kemana, Conan-kun?”tegur Ran.
“a.. aku mau ke toilet, Kak Ran. Aku akan segera kembali!”kata
Conan sambil berlari.
“aku akan menemani anak itu. Tolong kabari keadaan gurumu itu
ya”pesan Heiji.
“ba.. baiklah”jawab Ran.
Pinggir pantai itu masih terasa sepi. Kepolisian pusat belum
datang. Conan dan Heiji menyelidiki pantai itu.
“kenapa bisa guru itu yang tertembak jika pelakunya memang
ornganisasi hitam?”tanya Heiji.
“Bu Jodie adalah anggota FBI. Wajar saja jika Organisasi Hitam
ingin segera membunuhnya..”jawab Conan sambil melihat tempat Bu Jodie
tertembak.
“kenapa Organisasi Hitam itu sepertinya mengincar kita?
Jangan-jangan….”
“ya! Kurasa mereka sudah mengetahui identitasku yang
sebenarnya!”kata Conan.
“wah, kau memang detektif hebat ,ya. Tapi memangnya apa
identitasmu yang sebenarnya?”tiba-tiba Sonoko datang sambil tersenyum.
“Su..Suzuki…..”Heiji sangat terkejut.
“kenapa ekspresimu begitu?”tanya Sonoko.
“dimana Kak Sonoko yang asli?” tanya Conan.
“apa maksudmu? Tak kau lihat kalau aku ini Sonoko?”tanya Sonoko.
“heh?”Heiji bingung.
“jangan bohong. Kak Sonoko tidak begitu mengenal Kak Heiji, jadi
untuk apa dia mengundang Kak Heiji, kecuali jika ada kasus. Lagipula, sikapmu
aneh. Biasanya, kalau ada sesuatu, pasti Kak Ran yang akan menenagkan Kak
Sonoko, sebab Kak Sonoko mudah panik. Tapi kau sebaliknya, justru kau yang
terlihat menenangkan Kak Ran.Kau sangat
terlihat tidak mirip Kak Sonoko. Kau
pasti menyamar! “kata Conan.
“wow.. analisis yang
hebat. Aku memang bukan anak konglomerat itu..”kata ‘Sonoko’.
‘Sonoko’ melepaskan topeng di wajahnya. Dan Conan sangat
terkejut ketika melihat wajah asli orang yang menyamar sebagai Sonoko.
“Ve.. Vermouth!!”kata Conan.
“hai,Kudo. Siapa dia?”bisik Heiji. Tapi Conan hanya diam.
“a
secret makes a woman,woman. Silver Bullet..”gumam Vermouth.
“dimana Sonoko?!”kata Conan.
“wah.. wah.. emosi sekali. Tenang saja. Dia belum kami singkirkan. Dia hanya ditahan di ruang
bawah tanah di rumahnya sendiri. Kau tidak perlu khawatir. Dia akan baik-baik
saja..”tambah Vermouth sambil terseyum.
“sial! Lalu kenapa kau menembak Bu Jodie?”tanya Conan.
“hahahaa.. kosakatamu tidak baik,nak. Baiklah, aku pergi. Jaga
dirimu. Good luck”kata Vermouth kemudian berlari menuju mobilnya.
“sial! Sial! Sial!”kata Conan sambil memukul sebuah tiang pohon
kelapa di sampingnya.
“jika mereka memang sudah mengetahui dirimu. Kenapa orang-orang
di sekitarmu yang kena dampaknya?”tanya Heiji.
“tentu saja karena mereka pasti menganggap orang-orang
terdekatku pasti mengetahui identitasku..”kata Conan.
“kalau begitu, target utama mereka pasti….”Heiji menduga.
“RAN!!”
Conan dan Heiji segera berlari
kembali ke rumah sakit. Ternyata Ran masih baik-baik saja. Vermouth yang
menyamar sebagai Sonoko duduk di samping Ran sambil menatap Conan dengan
senyumnya. Conan menggertakkan giginya dengan kesal.
“Conan-kun! Kenapa kau ke toilet selama itu?”tanya Ran.
“ma..maaf Kak Ran. Aku ke pantai sebentar dengan Kak Heiji.”kata
Conan sambil tertawa-tawa. ‘sial. Aku
tidak bisa memberitahu pada Ran kalau Sonoko sedang diculik di rumahnya sendiri’batin
Conan.
“apa kata dokter? Apa guru itu baik-baik saja?”tanya Heiji.
“belum ada kabar sampai sekarang”kata Ran kecewa.
Conan menceritakan semuanya pada Professor Agasa. Professor
menceritakan segala kemungkinan yang akan terjadi dan memberikan Conan sebuah
cincin yang bisa mengeluarkan pakaian dalam sekejap dan menyesuaikan ukurannya
dengan pemakai.
Waktu sudah menunjukkan pukul 9 malam. Conan menjadi tegang.
Bagaimanapun caranya. Mereka harus segera pergi dari pulau Izu dan meminta
pengamanan. Tapi,tidak ada cara untuk menyuruh mereka pulang ke Kota Beika. Kecuali
jika Conan memberitahu identitasnya yang sebenarnya. Tapi, itu terlalu
berbahaya…
“Conan-kun, Ai-chan. Kalian kembali saja ke hotel. Begitu juga
dengan Professor , Makoto-kun dan Heiji-kun. Biar aku dan Sonoko saja yang
menunggui Bu Jodie. Kalian pasti lelah kan?”tawar Ran.
“tidak! Aku ingin bersama Kak Ran!”kata Conan.
“tidak boleh,Conan-kun. Kau kembali saja ya?”kata Ran.
“tidak! Aku mau disini bersama Kak Ran! Pokoknya bersama Kak
Ran! Aku tidak akan pergi!”paksa Conan.
“yah.. baiklah kalau begitu..”kata Ran akhrinya.
“kami pulang,Ran. Kami akan membawakan makanan untuk kalian
nanti”kata Professor.
“terimakasih banyak. Maaf merepotkan”kata Ran dan Sonoko.
Tak lama, seorang dokter keluar dari ruang ICU.
“lukanya cukup dalam. Untungnya, kalian tidak terlambat membawa
wanita ini.”kata dokter itu.
“syu.. syukurlah..”kata Ran. Matanya berkaca-kaca.
»»♪♪♪♫♪♪♪««
“darimana saja kalian?”tanya Kogoro.
“sstt! Guru berkacamata itu tertembak dan saat ini sedang di
rumah sakit. Ran, anak berkacamata dan temannya itu sedang menungguinya. Kau
jangan kesana,paman. Jangan membuat anak-anak itu membuat masalah”bisik Heiji
pada Kogoro.
“eehh?? Bu Jodie tertembak?”tiba-tiba Ayumi, Genta dan Mitsuhiko
berteriak.
“ya! Tapi kalian tidak usah pergi kesana dan membuat masalah.
Cukup diam saja di hotel ini!”perintah Ai.
“tapi,, Ayumi khawatir pada Bu Jodie..”kata Ayumi.
“kau justru akan membuat yang lainnya khawatir. Kau akan
membantu jika kau bersikap baik”kata Ai.
“sudahlah. Sekarang kita makan malam saja,ya”kata Professor
menenangkan suasana.
»»♪♪♪♫♪♪♪««
“anak itu
sudah mengetahui keberadaanmu?”
“ya”
“biarkan
saja”
“lalu apa
yang harus kulakukan?”
“tugasmu
hanya itu saja. Kau hanya perlu menjadi gadis itu. Selanjutnya serahkan saja
pada Gin dan lainnya”
“aku
mengerti”
»»♪♪♪♫♪♪♪««
“terimakasih banyak sudah mengantarkan makan malam untuk kami”kata
Ran ketika Professor datang mengantarkan makanan bersama Kogoro.
“Ran, siapa yang menembak gurumu itu?”tanya Kogoro.
Ran menggeleng.
“lalu bagaimana dengan polisi dari pusat? Apa mereka sudah
tiba?”tanya Kogoro lagi.
“belum,ayah. Yang baru datang hanyalah polisi lokal. Helicopter
tidak bisa kesini karena angin sangat kencang”kata Ran.
“sial. Baiklah, kami harus kembali dulu. Bocah-bocah nakal itu
akan kabur jika kami tidak segera pulang”gumam Kogoro.
“aku juga akan kembali ke hotel dulu. Maaf ya Ran”gumam Sonoko.
Conan menatap tajam Vermouth yang sedang menyamar menjadi Sonoko
ini.
Bu Jodie masih terbaring tak bergerak. Conan menjadi gelisah. ‘apa yang harus aku lakukan? Apa? Semuanya sudah dikepung mereka di pulau ini.’batin
Conan.
“hei,Conan-kun. Ada apa? Ayo kita makan malam dulu.”ajak Ran.
“baik,Kak Ran”jawab Conan.
Mereka menikmati makan malam dengan hening. Sesekali terdengar
suara angin kencang menerpa jendela. Waktu berjalan. Conan masih terjaga. Duduk
di sofa di samping Ran yang telah tertidur. Sekilas ia menatap wajah Ran. ‘apa aku harus mengatakan identitasku yang
sesungguhnya pada Ran? Tapi, itu terlalu berbahaya. Kurasa banyak anggota
Organisasi Hitam itu di pulau ini. Bahkan beberapa dokter atau suster disini
mungkin adalah anggota Organisasi Hitam itu..’ batin Conan.
Triiiitt… triiitt.. ponsel Conan berbunyi. Ada e-mail masuk.
Conan membukanya.
Hey, Silver
Bullet. I have a good stuff and also a good news for you. Go from that room now.
I’m wearing
black under white.
“sial. Mereka sudah memulai untuk menyerangku rupanya”kata Conan
lalu segera bangkit dari duduknya dan berjalan ke depan pintu. Ia menghela
nafas sebentar lalu membuka pintu perlahan. Tidak ada orang. Ia berjalan
menyusuri koridor. Di depan sebuah ruangan, seorang suster terlihat sedang
membaca laporan.
“maaf. apa kau melihat seseorang berpakaian hitam di sekitar
sini?”tanya Conan.
“eh, adik kecil. Aku tidak lihat,tuh. Ada apa?”tanya suster itu.
“ti.. tidak apa-apa”jawab Conan.
“kalau kau mencari seorang yang berbaju hitam aku tidak
lihat”ulang suster itu.
“hmph. Aku sudah menemukanmu sejak tadi, Vermouth. Kodemu
terlalu mudah. Bahkan untuk anak TK sekalipun. ‘I’m wearing black under white’ artinya aku mengenakan
hitam dibawah putih. Kata white kau buat tebal dan berwarna hitam. Artinya kau
meminta aku membalikkan warna dari kata tersebut. Putih jadi hitam dan hitam
jadi putih. Dan jika keduanya sudah dibalik maka akan menjadi ‘I’m wearing
white under black’ alias aku mengenakan putih di bawah hitam! Snagat
mudah, putih adalah seragam perawat dan hitam adalah warna pakaian yang
biasanya selalu kau kenakan. Karena kau adalah anggota organisasi hitam,
Vermouth!!”kata Conan.
Suster itu melepas wig yang menempel di kepalanya dan melepas
topeng di wajahnya. Dan, tampaklah sosok wanita yang wajahnya sangat Conan
kenal.
“benar, Silver Bullet. Kita berjumpa lagi,ya”kata Vermouth.
“apa maumu sebenarnya? Kau dan anggotamu sudah mengepung kami di
pulau ini kan?”tanya Conan.
“wah,wah.. analisismu memang sangat hebat, Silver Bullet. Hm,
sayangnya kami belum mendapat perintah apapun. Aku datang hanya untuk memberimu
petunjuk. ‘someone will appear and someone will dissapered forever. Love is
poison. Defeat the second hand. There’s one key, teamwork’. Baiklah,
good luck!”tutur Vermouth sambil mengenakan wignya kembali dan masuk ke dalam ruangan
di belakangnya.
Conan membuka pintu itu. Tidak ada orang. Hanya ada seorang
pasien yang tertidur dan jendela yang terbuka. Vermouth kabur melalui jendela.
“siall!! Apa maksudnya?”kata Conan kesal.
Tiba-tiba ia teringat akan Ran yang sedang tertidur. Ia segera berlari
menuju kamar tempat Bu Jodie dirawat. Untunglah, sepertinya belum terjadi
apa-apa.
Tak terasa, hari mulai pagi dan Conan tidak tidur sama sekali.
Ran yang melihatnya menjadi kasihan sekaligus penasaran.
“Conan-kun, ada apa denganmu? Sepertinya kamu tidak tidur
ya?”tanya Ran.
“tidak apa-apa Kak Ran.aku hanya tidak bisa tidur karena suara
angin sangat kuat”kata Conan.
“hm. Benar juga ya..”kata Ran sambil menatap ke arah jendela.
Triiit.. triiitt.. ponsel Ran tiba-tiba berbunyi.
“ayah? Ada apa?”tanya Ran.
“EH?!!”Ran menjadi sangat terkejut kemudian menutup teleponnya
dengan wajah pucat.
“ada apa Kak Ran?!”tanya Conan. Ran tidak menjawab. Conan
mengulangi pertanyaannya.
“ta… tadi malam.. Sonoko dan Ai berjalan ke.. kesini untuk
menemani kita. Tapi, mereka tidak kesini dan tidak juga kembali ke hotel. Dan
baru saja Ai ditemukan duduk di tepi pantai dengan wajah kaku. Ai meninggal dan
saat ini sedang dibawa ke Rumah Sakit Tokyo untuk di otopsi!!!!!!!”kata Ran.
Conan sangat terkejut.
“Ha.. haibara?! Kak Ran, benarkah itu?!”kata Conan.
The
Silver Bullet VS Big Boss Part 3 will come soon!!
Ai meninggal?
Kenapa Vermouth memberikan kode aneh pada Conan?
Part 3 akan sangat menegangkan dan mengejutkan!!
No comments:
Post a Comment