“Rachel-kun? Makoto? Kalian.. lagi ngapain disini?”tanya
Kirarin terkejut.
“ooh! Kirarin-chan! Aku minta Makoto-kun menemaniku
kesini”kata Rachel.
“jadi, kau bilang ada janji.. yaitu menemani Rachel ya?”tanya
Kirarin.
“iya. Aku sudah terlanjur janji. Lagipula dia minta hanya aku
saja. Jadi, mau bagaimana lagi?”kata Makoto.
“iya! Eh, kami naik dulu ya,Kirarin-chan! See ya!”kata Rachel
sambil menarik tangan Makoto.
Kirarin menatap kedua orang itu. Rasa sesak di hatinya
membuncah. Sejak ada Rachel. Ia merasa hubungannya dengan Makoto terganggu. ia
yakin akan hal itu. Di setiap Kirarin dan Makoto sedang berdua. Rachel pasti
tiba-tiba muncul. Kirarin pulang dengan hati kesal.
Di dalam kamar. Kirarin menangis. Makoto adalah cowok yang
baik dan ngga bisa menolak permintaan orang lain. Ia khawatir, jika Rachel
terlalu sering dekat dengannya, Makoto akan menyukai Rachel. Dan usaha Kirarin
selama ini sia-sia.
»♪۞♥♪۞♥«
“pagi, Makoto! Kirarin-chan!”sapa Rachel.
“pagi”kata Makoto.
‘a.. apa Rachel bilang?
Kenapa dia bisa panggil nama Makoto begitu?’batin Kirarin.
“hei. Rachel-kun menyapamu”kata Makoto.
“iya. Pagi Rachel-kun”jawab Kirarin singkat. Ia lega.
Sepertinya Makoto belum memiliki perasaan apapun pada Rachel. Buktinya, Makoto
masih memanggil Rachel dengan sebutan Rachel-kun.
Mereka berjalan ke sekolah. Rachel sesekali mengajak Kirarin
dan Makoto mengobrol. Tapi, Kirarin rasa.. Rachel hanya mengajak Makoto bicara.
Sebetulnya Rachel tidak mengajak Kirarin bicara. Terdengar dari nada bicaranya.
Bel jam pertama berbunyi. Bu Akiho absen hari ini karena ia
sakit. Kelas diminta untuk berdiskusi. Kirarin dengan semangat membentuk
kelompok. Mereka membahas tentang beberapa misteri yang belum bisa terpecahkan
sampai sekarang. Perbincangan sangat seru. Apalagi wawasan Makoto cukup luas di
bidang tersebut. Namun, di tengah diskusi. Tiba-tiba Rachel memotong
pembicaraan.
“wah. Makoto. Kau melupakan satu misteri”kata Rachel.
“apa itu,Rachel-kun?”tanya Makoto sambil mengerutkan dahi.
“hee? Jadi kau lupa ya?”tanya Rachel.
“maksudmu apa,Rachel-san?”tanya Jushi.
Rachel hanya menggelengkan kepalanya sambil tersenyum kemudian
kembali ke kelompoknya. Kirarin merasa ada yang aneh dengan Rachel. Ia yakin
Rachel berusaha mendekati Makoto. Tapi, caranya aneh untuk seorang remaja yang
sedang ingin mendekati orang yang ia sukai.
“menurut kalian, Rachel-kun itu aneh ngga?”tanya Kirarin
tiba-tiba.
“ahaha. Kamu yang dekat sama dia masa’ ngga tau?”tanya Yaya.
“menurutku dia normal-normal saja. Apalagi dia termasuk tipe
idamanku tuhh”tambah Jushi.
“kalau menurutmu gimana, Makoto?”tanya Kirarin.
“aku ngga tau..”kata Makoto.
»♪۞♥♪۞♥«
‘Charlie
Homsterlin.. Charlie.. Charlie..’
Sebuah bayangan
wanita berpakaian hitam mendekat. Air matanya menitik. Di sampingnya ada
seorang wanita yang juga berpakaian hitam. Disusul beberapa orang lain yang
juga berpakaian hitam.
‘Charlie.
Bangunlah’
Tiba-tiba
perempuan yang tadi menangis bangkit. Terjatuh, dan tubuhnya berlumuran darah.!
‘Charlie!!!!!’
Deg!!!!!!
Makoto terbangun. Tubuhnya penuh dengan keringat. Sudah
beberapa hari ini ia selalu memimpikan hal yang sama. Makoto bangkit menuju ke kamar
mandi untuk mencuci mukanya. Tiba-tiba, teringat wajah Rachel.
“ada apa sebetulnya?”tanya Makoto pada dirinya sendiri.
»♪۞♥♪۞♥«
Hari ini adalah pelajaran olahraga terakhir bagi murid kelas 9
di SMP Futari. Karena, minggu depan ujian akan segera diadakan. Semua murid
berenang dengan penuh semangat. Banyak yang bermain kejar-kejaran di dalam air.
Kirarin sangat menikmati suasana saat berenang. Ia menyukai olahraga.
“sensei!!! teman-teman!! Rachel-san tenggelam!!!!!!!”teriak Hikaru.
Salah satu siswa.
Semuanya langsung panik. Makoto segera menyelamatkan Rachel
dan membawanya ke tepi. Suasana menjadi tegang karena Rachel tidak sadarkan
diri. Kimura-sensei sudah memberikan pertolongan pertama. Namun,Rachel tak juga
sadar. Rachel segera dibawa ke ruang kesehatan.
“biar aku yang menemaninya”kata Makoto.
Kirarin terkejut. Ia
segera bangkit.
“aku juga!!!”kata Kirarin.
Makoto dan Kirarin menunggui Rachel di ruang kesehatan. Suster
bilang kalau Rachel baik-baik saja. Tak lama, Rachel sadar.
“Rachel-kun. Kamu ngga apa-apa?”tanya Kirarin.
“kepalaku agak pusing sedikit..”kata Rachel.
“kamu istirahat aja”kata Makoto.
“baiklah”jawab Rachel.
“kamu istirahat aja ya. Kami balik ke kelas”kata Kirarin.
“tunggu! Biar Makoto disini!”kata Rachel.
“eh? Kenapa?”tanya Kirarin kaget.
“ya udah. Aku yang jaga disini. Kamu balik aja ke kelas
ya,Kirarin”kata Makoto.
Kirarin mengangguk kemudian pergi meninggalkan Makoto dan Rachel.
Matanya sempat berkaca-kaca. Tapi Makoto tak melihatnya.
Setelah Kirarin menutup pintu, Rachel menatap Makoto.
“kamu suka sama dia,Makoto?”tanya Rachel.
“kenapa kamu tanya gitu sih?”tanya Makoto.
“jadi, kamu suka dia ya?”tanya Rachel.
“ngga. Aku hanya anggap dia sebagai adik aja”kata Makoto.
“oh. Gitu…”kata Rachel singkat.
Makoto dan Rachel tidak tau kalau Kirarin mendengarkan
percakapan mereka dengan emosi yang ditahan-tahan. Benar dugaannya. Rachel
pasti menyukai Makoto! Dan ternyata.. Makoto juga menyukainya!! Kirarin
terduduk dan menangis dibalik tembok ruang kesehatan itu.
»♪۞♥♪۞♥«
Sejak hari itu, Kirarin selalu menghindari Makoto dan Rachel.
Ia merasa hanya akan menjadi penghalang jika tetap berada di antara Makoto dan
Rachel. Apalagi dengar-dengar, Makoto sering pergi ke rumah Rachel untuk
belajar bersama.
Masa ujian pun telah berlalu. Kini, masa pra-kelulusan pun
tiba.
Kirarin duduk sambil memainkan ponselnya. Ia melihat
foto-fotonya bersama Makoto. Sebelum Rachel datang di antara mereka tentunya.
Kirarin menghela nafas.
“hei,Kirarin-san!”panggil Midori.
“ehh.. ada apa?”tanya Kirarin kaget.
“kamu akhir-akhir ini jadi pemurung ya? Ada masalah?”tanya
Midori.
Kirarin hanya menggelengkan kepalanya sambil memasukkan
ponselnya ke dalam saku roknya. Midori tersenyum dan mengajak Kirarin ke taman
sekolah.
“kamu sedih ya gara-gara Makoto-san deket sama Rachel-san?”tanya
Midori.
Kirarin terkejut.
“kok kamu tau?!”tanya Kirarin.
“habis.. sejak Rachel-san pindah kesini dan bareng kalian.
Makoto-san jadi lebih deket sama Rachel-san.. nggak lama, kamu jadi pemurung.
Dan kalo Makoto-san negur kamu, kamu pasti menghindar…”kata Midori prihatin.
Kirarin terdiam. Matanya berkaca-kaca.
“hei,Kirarin-san. Kau tau? Kalau kau lebih perhatian dengan
Makoto-san. Maka kemungkinan besar kau akan lebih dilirik sama Makoto-san. Kamu
nggak boleh menyerah! Kamu kan cantik..”kata Midori.
“makasih ya,Midori-san”kata Kirarin sambil mengelap air matanya.
“sama-sama. Ini kan tugasku sebagai psikolog sekolah.
Hehehe”kata Midori.
Kirarin menjadi semangat berkat kata-kata Midori. Ia akan
menyatakan perasaannya pada Makoto di hari kelulusan mereka nantinya.
»♪۞♥♪۞♥«
Upacara kelulusan berjalan dengan hikmat dan mengharukan. Setelah
upacara kelulusan. Kirarin segera mencari Makoto. Namun, ia tak juga menemukan
Makoto. Tiba-tiba, jantungnya seakan berhenti ketika melihat Makoto dan Rachel
tengah berciuman di taman sekolah yang sepi. Kirarin terpaku disana.
“Rachel.. aku menyukaimu”kata Makoto.
“aku juga suka sama kamu..”kata Rachel.
“ah. Ada barangku yang tertinggal. Tunggu disini sebentar
ya!”kata Makoto segera berlari. Ia tak melihat Kirarin yang tengah berdiri
mematung.
“kau dicampakkan ya?”tanya Rachel tiba-tiba.
Kirarin terkejut ketika melihat Rachel berdiri di sampingnya.
“aku dan Makoto memutuskan untuk sekolah di Amerika. Yahh..
kurasa kau akan sangat sedih. Tapi, tolong sejak saat ini. Jangan pernah dekati
Makoto lagi ya. Karena aku akan semakin membencimu nantinya”kata Rachel sambil
tersenyum manis.
“apa maksudmu?!”kata Kirarin geram mendengar ucapan Rachel.
“bukannya dulu kau yang sudah menyakitiku? Sekarang rasa
sakitku akan kamu rasakan! Ini namanya kutukan untukmu karena kau telah bersikap
sangat jahat. Kau tau?”kata Rachel.
“apa?! Aku kan ngga pernah jahat sama kamu!!!!!!”kata Kirarin.
Wajahnya memerah karena marah.
“kau lupa ya? Kau kan sudah pernah merebut dia dariku. Kau
bahkan menggunakan cara yang sangat licik. Jadi, saat ini tolong jangan
sekali-kali dekati kami. Dan jangan menyusul kami saat kami berada di bandara.
Kau mengerti kan?”kata Rachel.
Kirarin segera berlari dengan berurai air mata. Hatinya seakan
remuk. Ia dikhianati oleh temannya yang bahkan menuduhnya orang jahat. Ia juga
merasa sakit hati yang luar biasa.
Kenapa Rachel bisa berkata sekejam itu?!
Tunggu The Circle of
Crushed: The Love, The Cruel and The Murder 3!!
2 comments:
Mmm...daebaaaaaak...keren deh...
Nambah penasaran kan jdnya...
siapa sih sbnrnya rachel?
Pedes dah kata2nya...
Post a Comment