This is
The LAST EPISODE OF DETECTIVE CONAN / MEITANTEI CONAN / CASE CLOSED!
‘DETECTIVE
CONAN LAST CASE: THE SILVER BULLET VS BIG BOSS. Part 6
Shinichi segera melepaskan refrigerated liquid gas yang baru
ditemukannya ke arah tembakan Gin. Api padam seketika. Namun, tangan Shinichi
terkena gas tersebut. Tangannya menjadi beku. Tiba-tiba, dinding ruang
obat-obatan itu runtuh. Shinichi dan Ran terjatuh ke bawah. Untung saja lantai
di bawahnya masih utuh. Jadi Shinichi dan Ran tidak terluka parah. Tapi, terdengar
bunyi.. krek! Mereka berdua jatuh kembali. Ran selamat karena jatuh di beranda
kamar rawat. Namun Shinichi tidak jatuh disana. Ia akan jatuh ke tanah! Ran
dengan cepat menangkap tangan Shinichi yang sudah sedingin es.
“Ra.. Ran..”kata Shinichi terkejut.
“Shinichi! Bertahanlah!”kata Ran. Air matanya menitik. Karena
luka di sekujur tubuhnya dank arena takut kehilangan Shinichi untuk kesekian
kalinya.
“Ran! Lepaskan! Tak ada gunanya kau menahanku!”kata Shinichi.
“aku tidak akan melepaskannya! Tidak akan kubiarkan kau pergi
lagi, Shinichi!!”kata Ran. Air matanya menitik ke wajah Shinichi.
“Ran..”kata Shinichi sambil berusaha melepaskan genggaman tangan
Ran.
“Shinichi! Apa kau ingin mati?! Jika kau jatuh, maka kau akan
mati! Dan kau tidak bisa menangkap orang yang telah membuat tubuhmu mengecil!
Kau juga.. kau juga tidak bisa menangkapku dan menyaksikanku masuk
penjara,bodoh!”tangis Ran.
Tangan Ran berdarah-darah. Shinichi menatap Ran tajam.
“Ran.. kumohon. Lepaskan”kata Shinichi tanpa menatap wajah Ran.
“tidak!!”teriak Ran.
“aku tidak ingin kau mati karena aku. aku ingin kau tetap hidup
dengan ceria seperti biasa. Ran…”
“tidak Shinichi!! Tidak!! Aku tidak akan melepaskannya! Meskipun
aku hidup. Tapi.. tapi jika kau mati di depan mataku maka percuma aku
hidup!!”jerit Ran sambil menguatkan genggaman tangannya.
“Ran.. aku..”
Belum sempat Shinichi berkata, Gin dan Bourbon telah berdiri di
dekat Ran. Ran sangat terkejut.
“suasana yang sangat mengharukan..”kata Bourbon sambil memegang
sebuah rifle di tangannya.
“pergi!!!”kata Ran.
“percuma. Saat ini kalian tidak bisa apa-apa. Bahkan, agen FBI
yang katanya mampu mengalahkan kami saat ini tidak diketahui keberadaannya”kata
Gin, ia memainkan Baretta di tangannya.
“FBI?”tanya Shinichi. Tiba-tiba Shinichi teringat sesuatu. Dengan
satu tangan, ia meraih ponsel di sakunya dan menelpon Pak James. Dengan jantung
bedebar kencang ia menunggu tersambungnya panggilan itu. ‘tersambung!’batin Shinichi. Ia melemparkan ponselnya dan jatuh ke
tanah.
“Shi.. Shinichi? Apa yang kau lakukan?”tanya Ran.
“Ran! Lepaskan tanganmu dariku atau ikut jatuhlah
bersamaku!”teriak Shinichi.
“apa?! Apa kau gila?!”teriak Ran.
Dorr! Kaki kiri Ran tertembak oleh rifle Bourbon. Ran berteriak
seketika dan ia terjatuh ke tanah bersama Shinichi. Ran menimpa tubuh Shinichi
yang penuh luka dan mereka berdua tak sadarkan diri.
—♪♪♥♪♪—
Pandangan Detektif Sato memburam. Sisa peluru di pistolnya hanya
satu. Sedangkan Inspektur Megure sudah kehabisan semua pelurunya. Kogoro
terkapar dengan darah yang terus mengalir dari perutnya.
“rasanya pertandingan kita sudah selesai ya? Tak kusangka
semudah mengambil botol susu dari bayi..”kata Chianti.
“tidak. Ini adalah permulaan sekaligus penyelesaian dari
semuanya”kata Inspektur Megure.
“apa maksudmu, pak tua?”tanya Chianti.
“Sato-kun! Kemarikan pistolmu!”kata Inspektur Megure.
Detektif Sato mengangguk. Ia melemparkan pistolnya ke arah
Inspektur Megure. Inspektur Megure menembak deretan drum bensin di dekat pintu
keluar. Dan… DUARRRR!!! Hotel itu meledak seketika.
—♪♪♥♪♪—
“Professor.. apa yang terjadi dengan mereka ya?”tanya Ayumi
cemas.
“tenanglah Ayumi-chan. Kita dan semua orang ini akan segera pergi
dari sini dengan perahu milik para nelayan. Kita akan melaporkan semuanya ke
polisi dan meminta mereka mengirim bantuan kesini. Kau tenang saja,
Ayumi-chan..”hibur Professor Megure.
“baiklah! Semuanya cepat naik!”kata Professor Megure.
Beberapa orang mulai naik. Dan DOR!! Gin menembak salah satu
perahu sambil menaiki sebuah motor harley.
“siapa kau?!”tanya seorang bapak-bapak.
“sayang sekali rencana kalian akan gagal”kata Gin.
“siapa kau sebenarnya?”tanya bapak-bapak yang lain.
“aku? tak perlu tahu.”kata Gin.
“jangan-jangan.. kau anggota jubah hitam itu?!”kata Professor
Agasa.
“hebat sekali Pak tua”kata Gin. Ia menembak sebuah perahu lagi
hingga meledak. Kini hanya tersisa satu perahu kecil.
“kalian semua cepat naik!! Kenapa kalian diam saja?!”tanya
Professor Agasa kesal.
“Professor. Kami akan melindungi tanah kelahiran kami. Kalian
pergilah dan lakukan apa yang harus kalian lakukan untuk melindungi tanah kami!”kata
seorang pemuda.
“jangan! Nanti kalian mati!”kata Genta.
“benar!”tambah Ayumi.
Professor segera menaikkan Bu Jodie ke atas perahu dan ia segera
menyuruh Ayumi, Genta, dua orang anak kecil dan seorang suster. Professor
mrnghidupkan perahu dengan cepat dan memasang kekuatan maksimal. Sementara Gin
sedang diserang oleh orang-orang yang berusaha melindungi tanah mereka.
“Professor. Membutuhkan waktu 4 jam untuk kita bisa sampai ke
pelabuhan Tokyo..”kata Suster yang bername-tag ‘Ishiro’.
“gawat. Jika begitu. Kita akan sangat terlambat”kata Professor.
Terdengar suara kapal dari kejauhan. Ayumi memperhatikan kapal
itu baik-baik.
“apa kita bisa menumpang kapal itu?”tanya Ayumi.
“kapal yang mana, dik?”tanya Suster Ishiro.
“tidak!! Kita dikejar!!”kata Professor.
“bagaimana ini?!”tanya Genta.
“suster.. bisakah kau mengemudikan kapal?”tanya Professor Agasa.
“a.. aku??”Suster Ishiro terkejut.
“ya! Aku akan memasangkan mesin turbo pada kapal ini!”kata
Professor Agasa.
“ba.. baiklah..”kata Suster Ishiro.
“biarkan kami membantu!”kata Genta.
“iya! Kami juga ingin membantu!”kata Ayumi dan kedua anak-anak itu.
“terimakasih. Yang harus kalian lakukan hanyalah berpegangan
erat pada kapal dan jaga Bu Jodie”kata Professor Agasa.
“baik”
Professor Agasa memasang mesin turbo itu pada kapal. Sementara
Ayumi dan lainnya menunggu dengan jantung yang hampir berhenti berdetak karena
tegang yang luar biasa. Tak lama..
“selesai! Berpegangan yang erat!!!”kata Professor Agasa sambil
menekan tombol ON.
Kapal itu melucur dengan sangat cepat. Suster Ishiro berjuang
sekuat tenanga mengemudikan kapal. Mereka akan cepat sampai. Tiba-tiba lencana
detektif cilik berbunyi walau samar-samar.
“ka.. kalia..n di… ma..na… zzzzttt.. zzztt…”terdengar suara yang
tidak dikenal Ayumi ataupun Genta.
“Ai-kun?!”kata Professor Agasa kaget mendengar suara itu.
“HAH?!”Genta dan Ayumi sangat terkejut. Mereka berpandangan.
The
Silver Bullet VS Big Boss Part 7 will come soon!!
Apa yang terjadi?! Apa Ai masih hidup?!
Apakah Shinichi dan Ran bisa selamat?!
Dapatkah Organisasi Hitam membunuh sasaran-sasarannya?
Part 7 akan penuh dengan hal yang tidak terduga!!
Jadi, stay on karinaadewi.blogspot.com !!
No comments:
Post a Comment