Monday, 15 October 2012

Meitantei Conan/ Detective Conan/ Case Closed Last Episode THE SILVER BULLET VS BIG BOSS Part 7

This is The LAST EPISODE OF DETECTIVE CONAN / MEITANTEI CONAN / CASE CLOSED!


‘DETECTIVE CONAN LAST CASE: THE SILVER BULLET VS BIG BOSS. Part 7



Ran membuka matanya perlahan. Seluruh tubuhnya terasa remuk. Ia terkejut ketika mengetahui bahwa tubuhnya menimpa tubuh Shinichi yang terkapar. Ia segera bangkit menggunakan kekuatannya yang tersisa. Ia melihat keadaan sekitarnya. Rasanya Gin dan Bourbon sudah pergi. Hari sudah gelap.
“Shi.. Shi..ni..chi.. ba.. bangun.. berta.. han.. lah..”lirih Ran sambil mengguncangkan baju Shinichi perlahan.
Shinichi tidak member respon. Air mata Ran kembali menitik. Ia terus-terusan memanggil nama Shinichi yang tidak juga membuka matanya. Ran hanya bisa menangis dan terus menangis. Hujan deras mengguyur tiba-tiba.
“Ra.. Ran..”Shinichi tiba-tiba membuka matanya. Ran terkejut sekaligus senang.
“Shini..chi! kau ba..ngun!”kata Ran.
Shinichi bangkit perlahan , tiba-tiba ia menjerit kesakitan.
“ada apa, Shinichi?”tanya Ran.
“sepertinya ada tulang di kaki kiri dan lengan kiriku yang patah”kata Shinichi.
“biar kubantu berjalan. Kita harus berteduh,Shinichi..”kata Ran sambil membantu Shinichi berjalan.
Ran dan Shinichi duduk di bawah beranda rumah sakit. Hujan disertai angin kencang membuat keduanya menggigil hebat. Wajah Shinichi terlihat sangat pucat sementara dari tubuh Ran darah terus menetes.
“jika kita tetap disini.. kita akan mati.. apalagi dengan luka seperti ini.. dan juga, kita harus tau keadaan yang lainnya..”gumam Shinichi.
“tapi, bagaimana caranya?”tanya Ran.
“kita harus pergi ke balai kota sekarang juga..”kata Shinichi.
“itu tidak mungkin! Sedang hujan lebat dan kita tidak bisa berlari ke sana”kata Ran.
“Ran, tolong ambilkan besi panjang di dekatmu”kata Shinichi.
Ran mengambil sebatang besi yang merupakan puing rumah sakit. Ia mmenyerahkannya pada Shinichi.
“untuk apa,Shinichi?”tanya Ran.
Shinichi merobek sweaternya menjadi helaian kain. Kemudian ia membalutkan kain-kain itu ke tubuh Ran yang penuh dengan luka. Kemudian ia bangkit menggunakan besi itu.
“sekarang kita bisa cepat sampai ke sana. Mungkin kita tidak bisa berlari, tapi kita masih bisa berjalan. Aku tidak akan pernah menyerah sampai batas kemampuanku. Memang berbahaya, dan mungkin saja kita akan mati.. Ran, apa kau akan ikut denganku?”tanya Shinichi.
“tentu ,Shinichi!”kata Ran.
Ran dan Shinichi berjalan menuju balai kota. Hujan tak juga berhenti. Pakaian dan tubuh mereka basah kuyup, tubuh mereka juga sudah terasa remuk. Namun, mereka terus menerjang hujan.
Balai kota tidak terlihat. Yang ada hanya sebuah bangunan yang runtuh yang gosong. Ran segera berlari menuju balai kota itu.
“AAYAAHHH!!!”jerit Ran.
Shinichi segera mengamati bangunan itu.
“Ran. Bangunan ini belum lama runtuh. Masih ada kemungkinan jika kita ingin menyelamatkan ayahmu dan yang lainnya!”kata Shinichi. Ia berusaha mengangkat puing-puing yang ada disana.
Hampir satu jam mereka berusaha mengangkat puing-puing bangunan. Namun, tak seorang pun terlihat. Ran mulai putus asa. Tangannya juga terasa lenyap karena luka di tangannya seakan memotong tangannya.
“Shinichi.. apa mungkin mereka tertimbun?”tanya Ran.
“kurasa tidak”jawab Shinichi singkat.
sial. Kurasa mereka semua memang telah tertimbun beton-beton ini. Yang bisa kulakukan hanya berjuang dan menunggu keajaiban’batin Shinichi.
Shinichi menatap Ran. Ia terkejut ketika melihat di sekitar Ran terdapat banyak darah.
“Ran! Tanganmu mengalami pendarahan! Berhenti mengangkat puing-puing itu!”kata Shinichi sambil memegang tangan Ran.
“lepas! Lepaskan aku! ayahku ada di bawah sini,Shinichi! Aku harus menyelamatkannya!”jerit Ran.
Saat Ran mengangkat sebuah puing. Muncullah wajah Chianti yang penuh dengan luka. Untungnya, ia masih bernafas. Shinichi dan Ran mengeluarkannya dari puing yang menimpanya.
“Chianti”kata Shinichi.
“dimana ayahku?”tanya Ran.
“cih. Percuma saja kalian menyelamatkan mereka. Gin sudah memasang bom waktu yang akan meledakkan kepulauan izu ini. Lihat, batas waktu mundurnya ada di tanganku.”kata Chianti sambil menunjukkan sebuah ponsel.
“dimana ayah??!!”bentak Ran sambil mengepalkan tangannya ke arah Chianti.
“mereka tak jauh dariku tadi. Jadi kurasa mereka ada di sekitar sini”kata Chianti.
Ran dan Shinichi segera mengangkat dan memindahkan puing-puing di area itu. Tangis Ran semakin deras. Ia khawatir akan ayah yang sangat ia sayangi dan ia juga merasa sakit yang luar biasa pada tangannya.
“waktu kalian hanya tinggal 1 jam lagi. Tidak akan cukup untuk kalian menemukan mereka dan melarikan diri. Lebih baik kalian persiapkan diri untuk pergi ke neraka”kata Chianti sambil tersenyum.
“huh! Hanya ada satu kebenaran dan takdir. Kau tidak berhak mengatakan takdir orang lain ataupun kebenaran yang kau tidak tahu pasti. Lihat saja, kami akan bisa selamat dari bom itu dan menyelamatkan semua orang”kata Shinichi. Chianti hanya tersenyum.
“Gin sudah memutuskan. Kita semua akan mati bersama disini. Kau tahu? Haha..”suara Chianti melemah.Matanya terpejam.
“sepertinya ia meninggal”kata Shinichi.
“mu.. mustahil..”lirih Ran.
“Ran, ambilkan ponsel dari tangannya”kata Shinichi.
“baik”kata Ran. Ia mengambil ponsel itu.
“berapa waktu yang tersisa?”tanya Shinichi.
“58.45 menit lagi”kata Ran.
Shinichi dan Ran terus mencari Kogoro dan yang lainnya. Mereka menemukan beberapa orang yang sepertinya anggota jubah hitam yang lainnya, sayangnya mereka sudah meninggal . mereka terus mencari.Namun, belum juga ada tanda-tanda kalau Kogoro ada di sana. Shinichi berusaha memutar otaknya. Namun, rasa sakit membuatnya sangat sulit untuk berfikir.
“Kudo-kun!!!”
Shinichi dan Ran menengok ke asal suara yang memanggil mereka.
“Detektif Takagi!!”kata Shinichi dan Ran kaget melihat Detektif Takagi yang berlari ke arah mereka dengan tangan yang terikat di belakang.
“apa yang terjadi?”tanya Shinichi sambil melepaskan tali di tangan Detektif Takagi.
“aku diculik dan dikurung di ruang mayat di rumah sakit. Untunglah aku bisa lari. Karena tepat setelah aku keluar dari rumah sakit, bom meledak di rumah sakit itu!”jelas Detektif Takagi.
“syu.. syukurlah Detektif baik-baik saja”kata Ran.
“apa yang terjadi? Kenapa kalian terluka parah seperti ini?!”tanya Detektif Takagi heran.
“nanti kami jelaskan. Kita harus cepat menemukan Paman Kogoro dan lainnya dan segera pergi dari pulau ini”kata Shinichi.
Detektif Takagi membantu Ran dan Shinichi mencari. Hujan mulai mereda sedikit.
“lihat!!!! Inspektur Megure ada disini!”kata Detektif Takagi.
Detektif Takagi mengangkat tubuh Inspektur Megure. Tubuhnya penuh luka bakar.
“inspektur masih hidup! Detektif Takagi, ayo kita cari lagi! Ran, berikan pertolongan pertama pada Inspektur Megure!!”perintah Shinichi.
Ran memberikan eprtolongan pertama dengan seadanya. Tak berapa lama, Detektif Sato dan Kogoro ditemukan. Mereka bertiga tidak sadarkan diri. Penghitung waktu mundur di bom itu hanya tinggal 15.02 menit lagi.
“Detektif Takagi. Berapa orang yang datang kesini? Kenapa hanya 4 orang yang bisa kita temukan?”tanya Shinichi.
“kurasa banyak. Banyak orang. Tapi aku juga tidak tahu kenapa kita tidak bisa menemukan orang-orang lain”kata Detektif Takagi.
“pasti Professor telah mengungsikan.. ukh.. semuanya ke Tokyo.. aku yakin”kata Shinichi sambil merintih kesakitan.
“Shinichi? Kau tidak apa-apa?”tanya Ran khawatir.
“tidak. Kita harus membawa.. Inspektur Megure, Paman Kogoro dan.. Detektif Sato ke tepi pantai. Kita… akan menunggu … bantuan. Aku juga sudah menelpon … Pak James, agen FBI. Kurasa dia… akan segera datang. Kita harus… berjuang..”kata Shinichi.
“biar aku membawa Sato dan Inspektur. Kalian berdua penuh luka. Lagipula, pinggir pantai tidak begitu jauh”kata Detektif Takagi.
Shinichi dan Ran mengangguk. Mereka akhirnya sampai di tepi pantai. Waktu menunjukkan hanya 5  menit lagi. Ran terus berdo’a.
“Kudo-kun. Kau yakin aka nada orang yang akan menyelamatkan kita?”tanya Detektif Takagi ragu.
“pasti ada”jawab Shinichi tenang. Walau di hatinya sangat tegang. Ia menatap ketiga orang yang tengah terluka parah dan tak sadarkan diri itu.
“2 menit”kata Ran.
“hah?”Detektif Takagi bingung.
“ponsel di tangan Ran adalah penghitung waktu mundur bom yang akan meledakkan pulau ini..”kata Shinichi. Keringat mulai menetes dari kepalanya.
Drrrtttt….. terdengar suara helicopter dari jauh. Shinichi, Ran dan Detektif Takagi segera berdiri.
“itu helicopter polisi!!! Mereka datang untuk menyelamatkan kita!!”kata Ran.
Helicopter itu mendekat kemudian menurunkan empat buah tali. Ran menaiki tali itu lebih dulu. Shinichi dan Detektif Takagi mengangkat Inspektur Megure, Kogoro dan Detektif Sato. Setelah keempat orang itu dinaikkan ke atas helicopter. Tali kembali diturunkan. Detektif Takagi naik.
“Shinichi! Cepatlah!! Waktunya kurang dari satu menit lagi!!!”teriak Ran.
Shinichi segera mencengkram tali itu. Namun tiba-tiba. GREP!!! Kakinya dipegang oleh seseorang.
“GIN!!!”
“kau tidak bisa lari”


The Silver Bullet VS Big Boss Part 8 will come soon!!
Waktu semakin mendesak, bisakah Shinichi menyelamatkan dirinya dari cengkraman Gin?!
Apa Inspektur Megure, Kogoro dan Detektif Sato bisa selamat?
Bagaimana akhir Organisasi Hitam?
Tetap ikuti kisah ini di karinaadewi.blogspot.com!!!
                                                  


5 comments:

Conan Edogawa said...

Koen syumantiasa tidak pernah melihat Shinichi Kudo dan Conan Edogawa...

Suneo Honekawa said...

Next Conan's Hint : P And A

高木「Next Conan Is the Man from Chicago の後編」
コナン「”後編”は日本語か」

Shizuka Minamoto said...

Next Conan's Hint : うろこ

コナン「次回は不思議なレストラン!」
元太「何頼んでもうな重しか出てこないんだよな…あ、いいレストランじゃん!」

Nobita Nobi said...

Listriknya mati nih...

Doraemon said...

nobitaro kabata zuruki ada dimana?