Thursday 11 October 2012

Detective Conan/ Meitantei Conan/ CASE CLOSED Last Episode THE SILVER BULLET VS BIG BOSS Part 2


This is The LAST EPISODE OF DETECTIVE CONAN / MEITANTEI CONAN / CASE CLOSED!


‘DETECTIVE CONAN LAST CASE: THE SILVER BULLET VS BIG BOSS. Part 2



Terdengar bunyi ambulans. Bu Jodie segera diangkat menuju rumah sakit terdekat. Ran segera memanggil Sonoko yang masih asyik bermain dengan Makoto.
“Sonoko! Bu Jodie tertembak!”kata Ran panik.
“ayo kita segera ikut ke rumah sakit,Ran! Ayo, Makoto!”kata Sonoko berlari mendahului Ran.
“So..Sonoko…”gumam Ran.
Conan melirik ke arah Sonoko.

»»♪♪♪♫♪♪♪««

Suasana di depan ruang ICU terasa hening dan menegangkan. Sesekali Ran melirik ke arah pintu ICU sementara Ai, Heiji dan Professor yang baru datang langsung menanyakan yang terjadi.
“hei Kudo, apa yang terjadi sebenarnya?”tanya Heiji.
“Bu Jodie ditembak orang yang tidak dikenal..”kata Conan.
“heh??”tanya Heiji.
“kurasa itu ulah Organisasi Hitam!”tiba-tiba Ai bicara.
“ya.. kurasa itu benar..”kata Conan.
“apa maksud kalian?”tanya Heiji heran.
“nanti kuceritakan..”kata Conan sambil berjalan menuju ke luar rumah sakit.
“hei.. mau pergi kemana, Conan-kun?”tegur Ran.
“a.. aku mau ke toilet, Kak Ran. Aku akan segera kembali!”kata Conan sambil berlari.
“aku akan menemani anak itu. Tolong kabari keadaan gurumu itu ya”pesan Heiji.
“ba.. baiklah”jawab Ran.
Pinggir pantai itu masih terasa sepi. Kepolisian pusat belum datang. Conan dan Heiji menyelidiki pantai itu.
“kenapa bisa guru itu yang tertembak jika pelakunya memang ornganisasi hitam?”tanya Heiji.
“Bu Jodie adalah anggota FBI. Wajar saja jika Organisasi Hitam ingin segera membunuhnya..”jawab Conan sambil melihat tempat Bu Jodie tertembak.
“kenapa Organisasi Hitam itu sepertinya mengincar kita? Jangan-jangan….”
“ya! Kurasa mereka sudah mengetahui identitasku yang sebenarnya!”kata Conan.
“wah, kau memang detektif hebat ,ya. Tapi memangnya apa identitasmu yang sebenarnya?”tiba-tiba Sonoko datang sambil tersenyum.
“Su..Suzuki…..”Heiji sangat terkejut.
“kenapa ekspresimu begitu?”tanya Sonoko.
“dimana Kak Sonoko yang asli?” tanya Conan.
“apa maksudmu? Tak kau lihat kalau aku ini Sonoko?”tanya Sonoko.
“heh?”Heiji bingung.
“jangan bohong. Kak Sonoko tidak begitu mengenal Kak Heiji, jadi untuk apa dia mengundang Kak Heiji, kecuali jika ada kasus. Lagipula, sikapmu aneh. Biasanya, kalau ada sesuatu, pasti Kak Ran yang akan menenagkan Kak Sonoko, sebab Kak Sonoko mudah panik. Tapi kau sebaliknya, justru kau yang terlihat  menenangkan Kak Ran.Kau sangat terlihat tidak mirip Kak Sonoko.  Kau pasti menyamar! “kata Conan.
“wow..  analisis yang hebat. Aku memang bukan anak konglomerat itu..”kata ‘Sonoko’.
‘Sonoko’ melepaskan topeng di wajahnya. Dan Conan sangat terkejut ketika melihat wajah asli orang yang menyamar sebagai Sonoko.
“Ve.. Vermouth!!”kata Conan.
“hai,Kudo. Siapa dia?”bisik Heiji. Tapi Conan hanya diam.
a secret makes a woman,woman. Silver Bullet..”gumam Vermouth.
“dimana Sonoko?!”kata Conan.
“wah.. wah.. emosi sekali. Tenang saja. Dia belum kami singkirkan. Dia hanya ditahan di ruang bawah tanah di rumahnya sendiri. Kau tidak perlu khawatir. Dia akan baik-baik saja..”tambah Vermouth sambil terseyum.
“sial! Lalu kenapa kau menembak Bu Jodie?”tanya Conan.
“hahahaa.. kosakatamu tidak baik,nak. Baiklah, aku pergi. Jaga dirimu. Good luck”kata Vermouth kemudian berlari menuju mobilnya.
“sial! Sial! Sial!”kata Conan sambil memukul sebuah tiang pohon kelapa di sampingnya.
“jika mereka memang sudah mengetahui dirimu. Kenapa orang-orang di sekitarmu yang kena dampaknya?”tanya Heiji.
“tentu saja karena mereka pasti menganggap orang-orang terdekatku pasti mengetahui identitasku..”kata Conan.
“kalau begitu, target utama mereka pasti….”Heiji menduga.
“RAN!!”
Conan dan Heiji segera  berlari kembali ke rumah sakit. Ternyata Ran masih baik-baik saja. Vermouth yang menyamar sebagai Sonoko duduk di samping Ran sambil menatap Conan dengan senyumnya. Conan menggertakkan giginya dengan kesal.
“Conan-kun! Kenapa kau ke toilet selama itu?”tanya Ran.
“ma..maaf Kak Ran. Aku ke pantai sebentar dengan Kak Heiji.”kata Conan sambil tertawa-tawa. ‘sial. Aku tidak bisa memberitahu pada Ran kalau Sonoko sedang diculik di rumahnya sendiri’batin Conan.
“apa kata dokter? Apa guru itu baik-baik saja?”tanya Heiji.
“belum ada kabar sampai sekarang”kata Ran kecewa.
Conan menceritakan semuanya pada Professor Agasa. Professor menceritakan segala kemungkinan yang akan terjadi dan memberikan Conan sebuah cincin yang bisa mengeluarkan pakaian dalam sekejap dan menyesuaikan ukurannya dengan pemakai.
Waktu sudah menunjukkan pukul 9 malam. Conan menjadi tegang. Bagaimanapun caranya. Mereka harus segera pergi dari pulau Izu dan meminta pengamanan. Tapi,tidak ada cara untuk menyuruh mereka pulang ke Kota Beika. Kecuali jika Conan memberitahu identitasnya yang sebenarnya. Tapi, itu terlalu berbahaya…
“Conan-kun, Ai-chan. Kalian kembali saja ke hotel. Begitu juga dengan Professor , Makoto-kun dan Heiji-kun. Biar aku dan Sonoko saja yang menunggui Bu Jodie. Kalian pasti lelah kan?”tawar Ran.
“tidak! Aku ingin bersama Kak Ran!”kata Conan.
“tidak boleh,Conan-kun. Kau kembali saja ya?”kata Ran.
“tidak! Aku mau disini bersama Kak Ran! Pokoknya bersama Kak Ran! Aku tidak akan pergi!”paksa Conan.
“yah.. baiklah kalau begitu..”kata Ran akhrinya.
“kami pulang,Ran. Kami akan membawakan makanan untuk kalian nanti”kata Professor.
“terimakasih banyak. Maaf merepotkan”kata Ran dan Sonoko.
Tak lama, seorang dokter keluar dari ruang ICU.
“lukanya cukup dalam. Untungnya, kalian tidak terlambat membawa wanita ini.”kata dokter itu.
“syu.. syukurlah..”kata Ran. Matanya berkaca-kaca.

»»♪♪♪♫♪♪♪««

“darimana saja kalian?”tanya Kogoro.
“sstt! Guru berkacamata itu tertembak dan saat ini sedang di rumah sakit. Ran, anak berkacamata dan temannya itu sedang menungguinya. Kau jangan kesana,paman. Jangan membuat anak-anak itu membuat masalah”bisik Heiji pada Kogoro.
“eehh?? Bu Jodie tertembak?”tiba-tiba Ayumi, Genta dan Mitsuhiko berteriak.
“ya! Tapi kalian tidak usah pergi kesana dan membuat masalah. Cukup diam saja di hotel ini!”perintah Ai.
“tapi,, Ayumi khawatir pada Bu Jodie..”kata Ayumi.
“kau justru akan membuat yang lainnya khawatir. Kau akan membantu jika kau bersikap baik”kata Ai.
“sudahlah. Sekarang kita makan malam saja,ya”kata Professor menenangkan suasana.

»»♪♪♪♫♪♪♪««

“anak itu sudah mengetahui keberadaanmu?”
“ya”
“biarkan saja”
“lalu apa yang harus kulakukan?”
“tugasmu hanya itu saja. Kau hanya perlu menjadi gadis itu. Selanjutnya serahkan saja pada Gin dan lainnya”
“aku mengerti”

»»♪♪♪♫♪♪♪««

“terimakasih banyak sudah mengantarkan makan malam untuk kami”kata Ran ketika Professor datang mengantarkan makanan bersama Kogoro.
“Ran, siapa yang menembak gurumu itu?”tanya Kogoro.
Ran menggeleng.
“lalu bagaimana dengan polisi dari pusat? Apa mereka sudah tiba?”tanya Kogoro lagi.
“belum,ayah. Yang baru datang hanyalah polisi lokal. Helicopter tidak bisa kesini karena angin sangat kencang”kata Ran.
“sial. Baiklah, kami harus kembali dulu. Bocah-bocah nakal itu akan kabur jika kami tidak segera pulang”gumam Kogoro.
“aku juga akan kembali ke hotel dulu. Maaf ya Ran”gumam Sonoko.
Conan menatap tajam Vermouth yang sedang menyamar menjadi Sonoko ini.
Bu Jodie masih terbaring tak bergerak. Conan menjadi gelisah. ‘apa yang harus aku lakukan? Apa?  Semuanya sudah dikepung mereka di pulau ini.’batin Conan.
“hei,Conan-kun. Ada apa? Ayo kita makan malam dulu.”ajak Ran.
“baik,Kak Ran”jawab Conan.
Mereka menikmati makan malam dengan hening. Sesekali terdengar suara angin kencang menerpa jendela. Waktu berjalan. Conan masih terjaga. Duduk di sofa di samping Ran yang telah tertidur. Sekilas ia menatap wajah Ran. ‘apa aku harus mengatakan identitasku yang sesungguhnya pada Ran? Tapi, itu terlalu berbahaya. Kurasa banyak anggota Organisasi Hitam itu di pulau ini. Bahkan beberapa dokter atau suster disini mungkin adalah anggota Organisasi Hitam itu..’  batin Conan.
Triiiitt… triiitt.. ponsel Conan berbunyi. Ada e-mail masuk. Conan membukanya.

Hey, Silver Bullet. I have a good stuff and also a good news for you. Go from that room now.
I’m wearing black under white.

“sial. Mereka sudah memulai untuk menyerangku rupanya”kata Conan lalu segera bangkit dari duduknya dan berjalan ke depan pintu. Ia menghela nafas sebentar lalu membuka pintu perlahan. Tidak ada orang. Ia berjalan menyusuri koridor. Di depan sebuah ruangan, seorang suster terlihat sedang membaca laporan.
“maaf. apa kau melihat seseorang berpakaian hitam di sekitar sini?”tanya Conan.
“eh, adik kecil. Aku tidak lihat,tuh. Ada apa?”tanya suster itu.
“ti.. tidak apa-apa”jawab Conan.
“kalau kau mencari seorang yang berbaju hitam aku tidak lihat”ulang suster itu.
“hmph. Aku sudah menemukanmu sejak tadi, Vermouth. Kodemu terlalu mudah. Bahkan untuk anak TK sekalipun. ‘I’m wearing black under white’ artinya aku mengenakan hitam dibawah putih. Kata white kau buat tebal dan berwarna hitam. Artinya kau meminta aku membalikkan warna dari kata tersebut. Putih jadi hitam dan hitam jadi putih. Dan jika keduanya sudah dibalik maka akan menjadi ‘I’m wearing white under black’ alias aku mengenakan putih di bawah hitam! Snagat mudah, putih adalah seragam perawat dan hitam adalah warna pakaian yang biasanya selalu kau kenakan. Karena kau adalah anggota organisasi hitam, Vermouth!!”kata Conan.
Suster itu melepas wig yang menempel di kepalanya dan melepas topeng di wajahnya. Dan, tampaklah sosok wanita yang wajahnya sangat Conan kenal.
“benar, Silver Bullet. Kita berjumpa lagi,ya”kata Vermouth.
“apa maumu sebenarnya? Kau dan anggotamu sudah mengepung kami di pulau ini kan?”tanya Conan.
“wah,wah.. analisismu memang sangat hebat, Silver Bullet. Hm, sayangnya kami belum mendapat perintah apapun. Aku datang hanya untuk memberimu petunjuk. ‘someone will appear and someone will dissapered forever. Love is poison. Defeat the second hand. There’s one key, teamwork’. Baiklah, good luck!”tutur Vermouth sambil mengenakan wignya kembali dan masuk ke dalam ruangan di belakangnya.
Conan membuka pintu itu. Tidak ada orang. Hanya ada seorang pasien yang tertidur dan jendela yang terbuka. Vermouth kabur melalui jendela.
“siall!! Apa maksudnya?”kata Conan kesal.
Tiba-tiba ia teringat akan Ran yang sedang tertidur. Ia segera berlari menuju kamar tempat Bu Jodie dirawat. Untunglah, sepertinya belum terjadi apa-apa.
Tak terasa, hari mulai pagi dan Conan tidak tidur sama sekali. Ran yang melihatnya menjadi kasihan sekaligus penasaran.
“Conan-kun, ada apa denganmu? Sepertinya kamu tidak tidur ya?”tanya Ran.
“tidak apa-apa Kak Ran.aku hanya tidak bisa tidur karena suara angin sangat kuat”kata Conan.
“hm. Benar juga ya..”kata Ran sambil menatap ke arah jendela.
Triiit.. triiitt.. ponsel Ran tiba-tiba berbunyi.
“ayah? Ada apa?”tanya Ran.
“EH?!!”Ran menjadi sangat terkejut kemudian menutup teleponnya dengan wajah pucat.
“ada apa Kak Ran?!”tanya Conan. Ran tidak menjawab. Conan mengulangi pertanyaannya.
“ta… tadi malam.. Sonoko dan Ai berjalan ke.. kesini untuk menemani kita. Tapi, mereka tidak kesini dan tidak juga kembali ke hotel. Dan baru saja Ai ditemukan duduk di tepi pantai dengan wajah kaku. Ai meninggal dan saat ini sedang dibawa ke Rumah Sakit Tokyo untuk di otopsi!!!!!!!”kata Ran.
Conan sangat terkejut.
“Ha.. haibara?! Kak Ran, benarkah itu?!”kata Conan.



The Silver Bullet VS Big Boss Part 3 will come soon!!
Ai meninggal?
Kenapa Vermouth memberikan kode aneh pada Conan?
Part 3 akan sangat menegangkan dan mengejutkan!!

No comments: